Warga Bima Masih Memiliki Kesadaran Politik yang Rendah, Upaya Pekernalkan Visioner Politik ke Generasi Muda

Warga Bima Masih Memiliki Kesadaran Politik yang Rendah, Upaya Pekernalkan Visioner Politik ke Generasi Muda

Bima, Nusa Tenggara Barat – Kesadaran politik warga Bima dinilai masih rendah, terutama di kalangan generasi muda. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, akademisi, dan aktivis sosial, yang berupaya mengenalkan politik visioner dan partisipatif agar generasi muda lebih aktif dalam pembangunan daerah dan pengambilan keputusan politik.


Kondisi Kesadaran Politik di Bima

Survei dan pengamatan menunjukkan bahwa tingkat partisipasi politik warga Bima dalam pemilu, musyawarah desa, dan kegiatan sosial politik lainnya masih terbatas. Beberapa faktor penyebab rendahnya kesadaran politik antara lain:

  1. Kurangnya pendidikan politik formal dan informal di sekolah maupun masyarakat.
  2. Minimnya akses informasi politik yang transparan dan mudah dipahami.
  3. Kurangnya contoh figur pemimpin visioner yang dapat dijadikan teladan.
  4. Apatisme generasi muda, yang merasa politik tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Fenomena ini berdampak pada partisipasi warga yang rendah dalam proses demokrasi, sehingga keputusan pembangunan daerah kadang kurang mewakili aspirasi masyarakat luas.


Upaya Memperkenalkan Politik Visioner

Berbagai pihak mulai melakukan pendekatan kepada generasi muda untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi politik. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:

  1. Pendidikan Politik di Sekolah dan Kampus
    Dinas Pendidikan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengadakan seminar, workshop, dan diskusi politik untuk pelajar dan mahasiswa. Materi difokuskan pada politik visioner, kepemimpinan, dan hak serta kewajiban warga negara.
  2. Program Mentoring dan Role Model
    Figur politik lokal yang sukses dan berintegritas dijadikan role model, mengajarkan nilai kepemimpinan visioner, etika politik, dan tanggung jawab sosial. Program mentoring ini diharapkan menginspirasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan politik.
  3. Kampanye Informasi Digital
    Pemanfaatan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan informasi politik yang edukatif semakin gencar dilakukan. Video, infografis, dan konten interaktif menjadi cara efektif menjangkau generasi muda yang aktif di dunia maya.
  4. Forum Diskusi Komunitas
    Komunitas pemuda dan organisasi kepemudaan digerakkan untuk membahas isu lokal dan nasional, mengajarkan cara menyampaikan aspirasi, serta mendorong mereka menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.

Manfaat Kesadaran Politik yang Meningkat

Meningkatnya kesadaran politik generasi muda di Bima akan berdampak positif bagi masyarakat dan pembangunan daerah, antara lain:

  1. Partisipasi warga lebih aktif dalam pemilu dan musyawarah publik.
  2. Kebijakan pemerintah lebih relevan dengan aspirasi masyarakat.
  3. Munculnya calon pemimpin visioner dari kalangan muda yang berkompeten.
  4. Penguatan demokrasi lokal, karena warga lebih kritis dan berperan serta.

Kesimpulan

Rendahnya kesadaran politik warga Bima menjadi tantangan serius, terutama dalam menjangkau generasi muda. Upaya mengenalkan politik visioner melalui pendidikan, mentoring, digitalisasi informasi, dan forum diskusi menjadi langkah penting untuk membentuk generasi muda yang kritis, partisipatif, dan siap menjadi pemimpin masa depan.

Dengan kesadaran politik yang meningkat, diharapkan Bima akan memiliki generasi muda yang aktif dalam pembangunan daerah, mampu mengambil keputusan bijak, dan melahirkan pemimpin visioner yang dapat membawa kemajuan bagi masyarakat secara luas.